ANTARA CINTA DAN FISIKA
Rumus-rumus cinta meraja lela
Membuatnya semua menjadi gila
Hukum-hukum reaksi untuk gigi
Mncibir wajah berbentuk gergaji
Mobilmelaju kau hitung
Batu jatuh kau persoalkan
Bikin kepala menjadi ling-lung
Serasa enggan mengerjakan
Aneh tapi nyata...
Lewat kaca mata
Mata senyummu memfokus lewat jantungku
Aku bingung, sebingung hasil kuadrat cintaku padamu
Yang menghasilkan 1001 khayalan
Bisa tidak di padukan antara cinta dan fisika, rama dan shinta?
Bilang bisa dan bisa
Selama hukum Newton III aksi dan reaksi
Dan semuanya akan terjawab jika nilai fisika 7
Serta calon mertua setuju.
HATI YANG TERDAMPAR
Percakapan detik mulai bergelisah
Membeja waktu kian rentah
Gelap yang di panggil senja
Angin menari di atas ubun-ubun
Aku hanyalah segumpal kebisuan
Rasa yang terlukis di relung cakrawala
Yang terseret jauh dari pasir duka
Tebing hati berserakan sudah bergilat
Sambil menatap cahaya gelap
Dari kepalsuan cerita cinta
Namun...
Apalah makna sebuah mak perlawanan
Di pojok jeritan yang menglupas sia-sia
Debu-debu telah hilang entah kemana
Bagaikan lingkaran nestapa
PERJALANAN HIDUP
Dunia ini ada-ada saja aku harus menjawab apa…?
Mengapa kelukaan, kehampaan kini melanda diri ini
Mengapa dia insan yang sangat aku cintai
Begitu tega menduakanku dan membagi cintanya terhadap orang lain
Ya tuhan..... !!!
Adakah ini semua cobaan terhadap hambamu ini
Yang mendambakan cinta dan kasih
dari seseorang yang dia perbuat begitu
malam telah berteman dengan bulan
namun ceria tetap di ruang mata
setangkai mawar
itulah dirimu
adakah dirimu masih mencintaiku... ?
adakah orang lain di hatimu selain diriku... ?
dan adakah cinta lain selain cintamu di hatiku... ?
TERSIKSA KERINDUAN
Tersungkur dalam kerinduan yang menggebu dan menderu
Melangkahkan kaki dengan gontai menyusuri jalan-jalan terjam suram
Semakin jauh ku alami hidup semakin perih derita yang ku alami
Derita nestapa yang menimpa terasa membakar stiap relung kalbu
Dan meninggalkan bekas goresan dalam yang menganga
Ku telusuri tebing-tebing ketidakberdayaan
Memangku sejuta hasrat membara
Namun semuanya berlalu begitu saja
Tanpa meninggalkan kata-kata yang bisa mengurangi pedihnya derita.
CRITA AIR MATA
Hari ini, aku melihat kau meneteskan air mata
Ketika kabar datang tentang ketidak pastian
Namun ia telah menyelimuti selurah tubahmu
Aku tau, air matamu kepedihan yang mmbisu
Sebab rembulan yang pernah kau tunjukkan padaku
Ternyata cahayanya tak seterang cintamu
Hari ini gunung di sukmamu
Hancur lebur berbentuk remuk
Sebuah peristiwa sedang berlangsung
Dalam kenyataan mengguyurkan impianmu
Impian yang pernah kau lukiskan pada bait do’amu
Kau meneteskan air mata kembali
Mari kita cerita, tapi bukan berceritakan air mata
Air matamulah melambangkan air lautmu
Dan kau telah berenang dalam duka abadi
Esok hari, air matamu mengring di lembah waktu
Berganti dengan suara perih tawamu
Hingga aku tau senandung nyanyian ceriamu
Melepaskan seribu sembilu yang kekal.
KENANGAN
Di tengah kesunyian malam yang kian mencekam
Di tengah ilalang yang melukis panorama malam
Berdirilah angin derita, dan rinduku padamu di waktu lampau
Di tengah dermaga yang menuju pulau cinta dan cinta
Hatiku terasa hampa
Tiada sehelai kabutpun yang menyinari hatiku
Dan tiada angin buritan yang mendesir membelai hatiku
Pulau cinta yang pernah ku tinggalkan
Seolah melambai-lambai
Dan memanggil ku tuk kembali bersama sang ratu cinta
Harapan hampa menyelubung dalam benak sanubari
Menggemang dan mengambang di tengah lautan
Tepian cakrawala yang hanyut tanpa kisah dan makna
Yang membekas dalam jiwa kasih sayang
Sayang akan fatamorgana
Yang membias dalam pandangan.
PERPISAHAN
Hari ini lonceng perpisahan telah bergema
Sudah cukup lama kita mengarungi samudra
Penuh bahaya dan derita kita rasa
Amat jauh jarak yang kita tempuh
Namun sekarang perpisahan tak terelakkan lagi
Bersama-sama kita akan mengikuti takdir perjalanan kita
Seorang diri, aku harus pergi mencari ulang pengembaraanku
Meski terpisah oleh lautan di hutan rimba
Namun kita tetap seperjalanan jua
Dalam mencari keridlaan Allah SWT.
Berilah aku sedikit do’a
Agar aku dapat menjalani semua ini
Mengakhiri cerita remaja dan mengubur dalam
Aku berjanji kaulah sahabat terbaikku.
DOA BAGI
Wahai sang maha pendengar
Mungkin tinggal kau yang bisa mendengar
Suara serak kami yang lapar
Sebab wakil kami telah jadi dewa
Yang hanya buka telinga bagi para pemuja
Wahai sang maha terpuji
Mungkin tinggal kau yang bisa menilai
Gerak pekerti kami dianggap salah arti
Sebab tembang dewa menghijab hati
Yang hanya terpuji oleh dupa dan sesaji
Wahai sang pemberi makna
Mungkin diri kami salah menerka
Visi dan misi ediologi mereka
Sebab tari dewa kadung menutup mata
Hanya tinggal satu makna
Semoga……
45 dewa takut bara neraka
45 dewa rindu wangi surga
Sebab pertanggung jawaban
Bukan sekedar surga neraka
Jumat 17 juli 2009
NADA-NADA RINDU
Kala pagi berbias warna jingga
Dan burung-burung berkicau dengan rindunya
Ingin ku sebut namamu
Dengan nada-nada rindu
Ingin ku raih bayangmu dalam dekapanku
Selalu bersama hadirnya malam
Ku bawa hati khusuk dalam do’a
Ya tuhan kami…
Jagalah hatiku dan hatinya
Agar senantiasa terpelihara kata “setia”
Tak akan tercapai cita-cita
Tanpa adanya usaha
Tak akan terlukis kata cinta
Tanpa adanya deraian air mata
Tak akan abadi sebuah cinta
Tanpa adanya saling jujur dan percaya.
RACUN CINTA
Bila Pana cinta telah menghunjam hati dan jantung
Maka tiada yang dapat di lakukan
Kecuali mengikuti jalan cinta
Dalam cinta
Hanya cinta
Yang memenuhi fikran si pemuda dan pemudi
Kedua insan itu
Larut dalam pesona cinta
Yang nikmat di hiasi dengan senyum dan tangis rindu
Mereka melewatkan waktu
Dan hanyut dalam bahasa jiwa
Terkesima dengan cinta
Yang ada dalam hati mereka
Seolah berada dalam taman sorga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar